Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicaraArti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Kata merupakan unsur terkecil dalam sebuah bahasa. Dan setelah disusun kata-kata tersebut dapat menjadi sebuah kalimat yang dapat kita gunakan sebagai sarana untuk menyampaikan sebuah pesan atau gagasan. Maka dari itu dalam menuliskan sebuah kalimat kita harus dapat memilih kata-kata dengan tepat sehingga arti atau pesannya dapat tersampaikan dengan baik.Kata baku dan tidak baku juga dapat dimasukkan kedalam kategori yang dapat kita pilih dalam menulis sesuatu. Kata-kata ejaan baku adalah kata-kata yang ejaannya sesuai dengan EYD dalam bahasa Indonesia. Dalam penggunannya kita dapat dibantu dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penggunaannya perlu kita sesuaikan dengan tujuan kita tentunya.
Dari kata dan kalimat kita dapat menemukan beberapa makna didalamnya. Beberapa makna yang sering kita jumpai diantaranya seperti, meurut ( Chaer, 1994 ; 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
Makna Leksikal dan makna Gramatikal
Makna Leksikal adalah makna yang sungguh nyata dalam kehidupan kita atau sesuai dengan hasil observasi panca indera kita. Sedangkan makna Gramatikal adalah untuk makna jamak dalam penggunaan bahasa Indonesia.
Makna Referensial dan Nonreferensial
Makna referensial & nonreferensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Seperti referensial itu memiliki referen ( makna nyata sesuai dengan observasi panca indera) contohnya kata pensil dan bolpoin. Sedangkan makna Nonreferensial adalah kata yang tidak mempunyai referen.
Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna asli, makna sebenarnya yang dimiliki sebuah kata. Makna konotatif adalah makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa orang / kelompok orang yang menggunakan kata tersebut.
Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah kata terlepas dari konteks atau asosiasi apapun. Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah leksem / kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan suatu yang berada diluar bahasa . seperti warna merah yang diartikan berani.
Makna Kata dan Makna Istilah
Makna kata, walaupun secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai faktor dalam kehidupan dapat menjadi bersifat umum. Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. Contoh: Kata air, bermakna air yang berada di sumur, di gelas, di bak mandi atau air hujan.
Makna istilah adalah makna yang sudah memiliki arti yang tepat dan pasti. Seperti misalnya istilah-istilah yang ada dalam suatu bidang tertentu.
Makna Idiomatikal dan Peribahasa
Yang dimaksud dengan idiom adalah satuan-satuan bahasa (ada berupa baik kata, frase, maupun kalimat) maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal, baik unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut.
Makna pribahasa
bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan. Contoh: Bagai, bak, laksana dan umpama lazim digunakan dalam peribahasa.
Makna Kias dan Lugas
Makna kias adalah kata, frase dan kalimat yang tidak merujuk pada arti sebenarnya.
My Blog List
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment