Sunday, April 18, 2010

Kalimat Dalam Bahasa Indonesia

Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir. Sesuatu dapat dikatakan sebagai kalimat jika sekurang-kurangya memiliki dua buah unsur kalimat yaitu subyek dan predikat.
Unsur-unsur kalimat
1. Subyek
Suatu kata dapat dikatakn subyek jika,
Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh :
1.Rani adalah sahabat Ratih
Siapasahabat Ratih? Jawab :Rani. (maka Rani adalah Subyek)
Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat)
Contoh : Paman itu adalah seorang wirausaha
2 Predikat
Suatu kata dapat dikatakan sebagai predikat jika,
Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya..
Kata Adalah atau Ialah, Predikat dapat berupa adalah atau ialah. Kalimat dengan predikat seperti kata ialah dan adalah digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.
Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
3 Objek
Suatu kata dapat dinyatakan sebagai objek jika,
Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
Langsung di Belakang Predikat, maksudnya adalah letak objek dalam suatu kalimat selalu tepat dibelakang objek.

Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif, perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan adanya perubahan bentuk verba predikatnya.

Didahului kata Bahwa, Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
4 . Pelengkap
Suatu kata dapat dikatan sebagai pelengkap jika, terletak dibelakang predikat. Yang membedakannya dengan objek adalah objek berada langsung dibelakang predikat sedangkan pelengkap disisipi oleh unsur lain. Dan merupakan hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.
5. Keterangan
Yang menjadi salah satu cirri dari unsure kalimat keterangan adalah unsure tersebut dapat dipindahkan posisinya. Seperti contohnya,
Ratih sudah menulis 10 lembar dengan pulpen itu.

Macam-macam Kalimat:
I.Kalimat tunggal
Kalimat majemuk adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat.
II.Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat Majemuk Rapatan
III.Kalimat majemuk setara
Yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:
Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: Menggunakan kata penghubung `dan`
Kalimat Majemuk Setara Penguatan: Menggunakan kata penghubung `bahkan`
Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: Menggunakan kata penghubung `atau`
Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: Menggunakan kata penghubung `tetapi`, `sedangkan`, `melainkan`
Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: Menggunakan kata penghubung `kemudian`, `lalu`, `lantas`.
IV.Kalimat majemuk bertingkat
Yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. Contoh: Induk Kalimat: Kemarin ayah mencuci motor. Selanjutnya kata `kemarin` yang menduduki pola keterangan, diperluas menjadi anak kalimat yang berbunyi: Ketika matahari berada di ufuk timur. Maka penggabungan induk kalimat dan anak kalimat berdasarkan kalimat di atas menjadi:
Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor, atau
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
V.Kalimat majemuk campuran
Yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh: Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya.

Kalimat Efektif
Untuk menyampaikan maksud pada pembaca kita sebagai penulis harus membuat kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan-gagasan sesuai dengan pikiran penulis itu sendiri.

Ciri-ciri kalimat efektif:
1. Kesepadanan struktur, adalah kesepadanan antara gagasan penulis dengan bahasa yang digunakan. Seperti contohnya adalah memiliki subyek dan predikat yang jelas, tidak terdapat subyek ganda dalam kalimat, tidak menggunakan kalimat penghubung pada kalimat tunggal dan predikat ridak boleh didahului oleh kata yang.
2. Keparalelan, Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
3. Ketegasan, yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan pada ide sebuah kalimat yang harus ditonjolkan.
4. Kehematan, yang dimaksud dengan kehematan adalah hemat dalam menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain. Seperti mengulangi pengulangan kata, tidak menggunakan pemakain superordinat pada hiponim kata, menghindari kesinoniman, tidak menjamakan kata-kata.
5. Kecermatan, yang dimaksud disini adalah tidak menggunakan kata-kata yang dapat menimbulkan penafsiran ganda.
6. Kepaduan, yang dimaksud dengan kepaduan adalah pernyataan dalam kalimat secara penuh sehingga tidak terpecahpecah.

0 comments:

Post a Comment

yan41 © 2008 Template by:
SkinCorner